Minggu, 27 Maret 2011

Manusia dan Cinta Kasih



PENGERTIAN CINTA KASIH


Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:

1. Cinta bersifat manusiawi
2. Cinta bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3. Cinta menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.

Cinta juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:

1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan
pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:

* Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai,
segala prioritas hanya untuk dia.
* Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang
menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti
dengan sekedar nama panggilan.
* Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh
atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang,
saling mencium, merangkul dan sebagainya.

Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks mengemukakan bahwa wanita dan pria dapat disebut normal dan dewasa bila mampu mengadakan relasi seksual dalam bentuk normal dan bertanggung jawab, hubungan seks yang normal mengandung pengertian bahwa hubungan tersebut tidak menimbulkan efek dan konflik psikis bagi kedua belah pihak serta tidak bersifat paksaan. Sedangkan untuk yang bertanggung jawab adalah bahwa kedua belah pihak menyadari konsekuensinya dan bertanggung jawab terhadapnya. Misalnya, mau menikah dan memelihara anak yang menjadi hasil relasi seksual yang dilakukan.

Abnormalitas menurut Dra. Kartini dibagi dalam tiga golongan, yaitu:

1. Dorongan Seksual yang abnormal
* Pelacuran (prostitution) yang pada umumnya dilakukan wanita
dalam melayani pria hidung belang karena dorongan ekonomi, kekecewaan
dan sterusnya
* Perzinahan (adultery) merupakan relasi seksual yang dilakukan oleh pria
atau wanita yang tidak sah secara agama dan hukum.
* Perkosaan (rape) merupakan perbuatan cabul dengan cara kekerasaan atau
paksaan
* Bujukan (seduction) merupakan bujukab atau rayuan untuk mengajak
bersetubuh
2. Partner Seks yang abnormal
* Homoseksualitas, terhadap sesama jenis.
* zoofilia, terhadap hewan.
* Pedofilia, Terhada anak di bawah umur.
* Geronto-seksualitas, Pria terhadap wanita tua.
3. Dalam pemuasan dorongan seksual

*
o Voyeurism atau Peeping Tom, dilakukan seseorang yang mendapat kepuasan
seks dengan melihat orang lain telanjang.
o Transvestutisme, merupakan gejala pathologis yang memekai pakaian lawan
jenis
o Transseksualisme, terjadi pada sesorang yang merasa dirinya memiliki
seksualitas yang berlawanan dengan kenyataan.
KASIH SAYANG

Erich Fromm (1983:54) dalam bukunya Semi Mencintai mengemukakan tentang adanya macam macam cinta, yaitu:

1. Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya.
Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan
SARA
2. Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap
anaknya
3. Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan
sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya.
Namun, bila orang yang melakukan hubungan erotis tanpa disadari rasa cinta,
di dalamnya sama sekali tidak mungkin timbul rasa kasih sayang.
4. Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dai diri sendiri. CInta diri sendiri
bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya
dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
5. Cinta Terhadap Allah

KEMESRAAN

Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.

Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:

* Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas
yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan
dorongan seksualitasnya kuat.
* Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam
pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa
sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
* Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada
usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

PEMUJAAN

Pemujaan berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa – dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.

Cara Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang lebih indah.


Contoh Kasus :

KIsah Valentine (Hari kasih sayang)
Kaisar Romawi Claudius II sedang berperang melawan musuh yang banyak. Dia menginginkan tentara laki-laki yang kuat, tapi saat itu banyak yang tidak ingin menjadi tentara. Claudius berfikir,orang lebih ingin tinggal di rumah bersama istri dan anak-anak daripada meninggalkan mereka untuk perang.
Claudius memikirkan solusi untuk masalah itu. Dia memutuskan untuk membatalkansemua pernikahan! Tak seorang pun di Roma bisa menikah. Claudius berfikir bahwa jika laki-laki tidak bisa menikah, orang-orang akan mengabaikan perempuan dan ingin menjadi tentara.

Valentine, sang imam, percaya bahwa orang harus menikah.
Dia berpikir bahwa jika mereka tidak menikah, mereka akan tergoda untuk melakukan dosa yakni hidup bersama tanpa menikah. Jadi dia diam-diam dan ilegal menikahkan
banyak pasangan! Dia melakukan pernikahan di tempat-tempat rahasia, sehingga Prajurit Romawi tidak akan tahu.
Tapi mereka mencari tahu. Valentine ditangkap dan dibawa ke Kaisar. Kaisar berpikir Valentine adalah seorang pemuda yang baik dan bijaksana, dan mendorongnya untuk berhenti menjadi seorang Kristen dan menjadi setia Romawi. Valentine tidak akan menyangkal iman, dan ia menolak.
Dia dikirim ke penjara sampai dia bisa dieksekusi. Sementara ia berada di penjara, ia menyuruh menyampaikan surat kepada teman-temannya dan meminta untuk didoakan dengan menulis.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2095263-sejarah-hari-valentine-kisah-santo/#ixzz1JPjeorUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar